Krisis Ekonomi Dorong Warga Jual TanahPangkalpinang (ANTARA News) - Krisis ekonomi mengakibatkan warga di wilayah Tuatunu Pangkalpinang Bangka marak menjual tanah yang dijadikan kebun untuk dijadikan tanah kavlingan sejalan pemekaran kota yang berkembang ke arah Tuatunu Pangkalpinang.
Seorang warga Tuatunu, Zulkarnain, Senin, mengatakan, akan menjual kebun nanasnya di Tuatunu seluas 3.000 meter persegi yang berisi 800 batang nanas seharga Rp30 juta.
"Kalau dari hasil panen nanas setiap tiga bulan paling hanya bisa dapat Rp2 juta belum termasuk biaya pemeliharaan dan pupuk. Lebih baik dijual saja karena uang juga tidak ada lagi," ujarnya.
Penjualan kebun juga ditawarkan oleh warga lain , Teri yang menjual dua hektare lahan kebun yang sebagian berisi nanas senilai Rp50 juta.
Tuatunu merupakan sentra penghasil nanas di Bangka dengan pemasaran ke empat kabupaten dan satu kota di pulau itu.
Penjualan kebun dipicu makin naiknya harga tanah kavlingan sementara bila berkebun nanas hasil panennya belum bisa diandalkan untuk mencukupi kebutuhan hidup.
Zulkarnain menyatakan, banyak pemilik lahan mulai menawarkan harga tanah dan kebunnya kebun nanas mereka akibat tidak seimbangnya penghasilan dengan kebutuhan.
Seorang penyuluh pertanian, Didit, membenarkan maraknya penjualan kebun dan tanah akibat petani ingin mendapatkan uang dalam jumlah besar sekaligus.
Ia menyayangkan sikap petani tersebut karena akan berakibat mereka tidak lagi memiliki lahan sebagai tumpuan penghasilan, dan pada gilirannya bisa saja menjadi pekerja bayaran dikebun sendiri.
"Kadang uang hasil penjualan kebun tidak hanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari tapi juga konsumtif dan memperbagus rumah. Bila digunakan untuk modal usaha bisa dimaklumilah," ujarnya.
Selaku penyuluh ia telah mengingatkan warga untuk tidak tergiur menjual lahan kebunnya, apalagi bila tidak memiliki aset lain sebagai sumber penghasilan.(*)(mrprab sumber :antaranews)
COPYRIGHT © 2008
SUZUKI IGNIS :New Breed of URBAN SUV
5 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar