Harga Karet Di SUMUT Semakin Menyusut

Kategori : News North Sumatra

(disalin kembali oleh : Prabudi Gunawan,ST)

Medan.
Dampak Krisis keuangan yang bersumber dari Amerika Serikat ternyata menimpa para petani Karet di Sumatera Utara (SUMUT). Para petani mengeluh karena harga juat getah karet sangat rendah. hal ini disebabkan harga karet di luar negeri terus menurun dimana sebelumnya Rp.8.000,- per kilogram(kg) kini melorot hanya Rp.2.000,-/kg.
para petani serba salah karena jika mereka meneruskan usahanya, tentulah mereka merugi semakin besar. Tapi disisi lain mereka tidak mudah berhenti merawat tanaman karet apalagi beralih mata pencaharian.
KOMODITAS Karet di Sumatera Utara selama ini memang menjadi primadona. Selain mereka menghasilkan cokelat, teh, kelapasawit, kopi, dan cengkeh.
Perkebunan-perkebunan karet tersebur di Kabupaten Deli Serdang, Langkat, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, dan Tapanuli Selatan.Luas perkebunan karet ada 2005 tercatat seluas 477.000 Ha dengan produksi sekitar 392.000 ton. pada Mei 2008 lalu harga karet ditingkat dunia yakni di Tokyo Commodity Exchange, masih US$ 3,327,-/kg. Harga tersebut merupakan rekor tertinggi dalam 28 tahun terakhir. Dari Januari hingga Mei lalu harganya juga telah meningkat 17%, kenaikan ini disebabkan permintaan dari China untuk produksi Ban nobil.
Akhir Oktober lalu tercatat harga karet turun sekitar US$1,35/kg. celakanya lagi pasar lokal latah ikut-ikutan merosot. (Sumber : Kontan3/11/08 > Umar Idris, Antara)