JAKARTA. Ketua Harian GABKI (Derom Bangun)Rabu(26/11/08) mengatakan kebanyakan negara-negara tujuan eksport CPO mempunyai industri olahan lebih kuat, permintaan CPO mentah lebih banyak ketimbang produk olahan. oleh sebab itu Pengusaha CPO tetap akan mengekspor minyak kelapa sawit mentah daripada produk turunannya. hal ini bertolak belakang dengan upaya untuk mengembalikan kejayaan bisnis minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil(CPO) dengan mengembangkan industri hilir dan turunannya bisa-bisa bakal menemui tembok tebal.
negara yang industri olahannya tidak begitu besar juga memilih mengimport CPO mentah, di Cjina industri olahan CPO kalah dibandingkan pabrik olahan CPO indonesia. Tapi permintaan CPO mentah disana tetap tinggi.
Negara seperti india mempunyai program penguatan industri olahan CPO. akibatnya pemerintahnya menerapkan bea masuk CPO olahan lebih besar dibandingkan bea masuk CPO mentah.
dari 13 juta ton CPO Indonesia diekspor tahun ini sekitar 7 juta ton diekspor mentah. sedangkan sisanya 6 juta ton dikirim sebagai produk olahan dan bahan jadi.padahal CPO mentah bisa menghasilkan lebih dari 20 jenis produk olahan kelapa, misalnya bahan baku lilin, kosmetik, bahan farmasi, minyak pelumas, minyak goreng merah, dan margarin. jadi semua tergantung pada pembeli CPO mentah dari luar negeri. (mrprab/berbagai sumber)
SUZUKI IGNIS :New Breed of URBAN SUV
5 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar