Posting /mrprab team
berita dikutib dari Antara News sbb :
Tokoh Golkar: Demokrat Harus Minta Maaf
Para tokoh Partai Golkar melalui salah satu pentolan Ormas MKGR, Zainal Bintang, di Jakarta, Kamis, tetap meminta kalangan Partai Demokrat harus menyampaikan permintaan maaf atas ulah salah satu elite partai mereka yang dianggap telah mengeluarkan kata-kata pelecehan.
"Klarifikasi Pak Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat (PD) terkait pernyataan salah satu pengurus teras DPP PD, Ahmad Mubarok, tidak dapat menghapus luka hati perasaan para kader Partai Golkar (PG) di seluruh Indonesia," tandas Zainal Bintang yang juga Ketua Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi DPP PG ini.
Selaku pembina Ormas MKGR (salah satu organisasi pendiri PG), Zainal Bintang, mengatakan, banyak tokoh maupun sesepuh, juga kader di lapangan yang benar-benar tersinggung dengan cara-cara main orang-orang PD selama ini dan berpuncak pada sikap melecehkan sebagaimana ditunjukkan Ahmad Mubarok.
"Mengutak-atik rumah tangga orang itu kan tidak etis. Apalagi disertai ucapan-ucapan yang tidak bersahabat, dengan mengatakan PG cuma akan dapat 2,5 persen suara pada Pemilu Legislatif (Pileg), makanya Ketua Umumnya, Pak Jusuf Kalla kemungkinan tak lagi dipakai partai mereka sebagai calon wakil presiden (Cawapres). Ini benar-benar penghinaan yang melukai hati perasaan kader PG. Dan mereka tidak minta maaf," tandasnya.
Ia mengatakan itu, merespons pernyataan Ketua Dewan Pembina PD, Susilo Bambang Yudhoyono terkait sikap salah satu pimpinan eksekutif partainya, Ahmad Mubarok mengenai prediksinya menyangkut perolehan suara PG melalui Pemilu Legislatif (Pileg) 2009 hanya sekitar 2,5 persen, dan oleh banyak pihak dianggap melecehkan PG.
Bermitra dengan Penghina
Zainal Bintang lalu mempertanyakan masa depan, kebersamaan, PG dengan PD, jika masih ada ulah seperti Ahmad Mubarok yang dengan arogannya seolah-olah telah merasa sebagai partai terbesar, sehingga menyepelekan semua kompetitor.
"Jika memang mau yang terbaik ke depan, maka tidak ada jalan lain, yakni, pak Susilo Bambang Yudhoyono yang saya lihat terpaksa harus selalu mengambil alih otoritas DPP PD untuk tampil membela partainya, yaitu, harus minta maaf. Karena apa, karena beliau sendiri yang bilang, Partai Golkar adalah mitra termaik Demokrat," tandasnya.
Jika tidak ada kata permintaan maaf, ujarnya, tentu akan tertutup jalan bagi PG untuk bermitra dengan kaum penghina.
"Masakan kita harus bermitra dengan partai yang telah menghina kita. Di mana aturannya begitu? Makanya, wahai kader sejati Partai Golkar, mari kita tegakkan harkat dan martabat partai ini," seru Zainal Bintang.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono sendiri, selaku Ketua Dewan Pertimbangan PD, tidak pernah menyatakan permohonan maaf atas sikap, anak buahnya, itu.
Dalam keterangan pers mendadak usai pernyataan Ahmad Mubarok, Susilo Bambang Yudhoyono hanya mengatakan, partainya memiliki hubungan kekeluargaan yang baik dengan Partai Golkar (PG). "Saya pribadi juga memiliki hubungan yang baik dengan PG yang merupakan partai senior," katanya.
Karena itu, menurutnya, ia telah menegur Ahmad Mubarok yang mengeluarkan pernyataan berisi, PG hanya hanya dapat 2,5 persen suara pada Pemilu 2009 ini.
Teguran itu dilakukannya, karena Ahmad Mubarok dianggap telah mengeluarkan pernyataan di luar pengetahuan PD.
Dalam kaitan itu pula, Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, PD tak pernah berniat melecehkan PG.
Karena itu, Susilo Bambang Yudhoyono meminta kader-kadernya agar cermat dalam membuat pernyataan sembari menjaga persahabatan dengan PG. (nataraNEWS)(*)
"Klarifikasi Pak Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat (PD) terkait pernyataan salah satu pengurus teras DPP PD, Ahmad Mubarok, tidak dapat menghapus luka hati perasaan para kader Partai Golkar (PG) di seluruh Indonesia," tandas Zainal Bintang yang juga Ketua Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi DPP PG ini.
Selaku pembina Ormas MKGR (salah satu organisasi pendiri PG), Zainal Bintang, mengatakan, banyak tokoh maupun sesepuh, juga kader di lapangan yang benar-benar tersinggung dengan cara-cara main orang-orang PD selama ini dan berpuncak pada sikap melecehkan sebagaimana ditunjukkan Ahmad Mubarok.
"Mengutak-atik rumah tangga orang itu kan tidak etis. Apalagi disertai ucapan-ucapan yang tidak bersahabat, dengan mengatakan PG cuma akan dapat 2,5 persen suara pada Pemilu Legislatif (Pileg), makanya Ketua Umumnya, Pak Jusuf Kalla kemungkinan tak lagi dipakai partai mereka sebagai calon wakil presiden (Cawapres). Ini benar-benar penghinaan yang melukai hati perasaan kader PG. Dan mereka tidak minta maaf," tandasnya.
Ia mengatakan itu, merespons pernyataan Ketua Dewan Pembina PD, Susilo Bambang Yudhoyono terkait sikap salah satu pimpinan eksekutif partainya, Ahmad Mubarok mengenai prediksinya menyangkut perolehan suara PG melalui Pemilu Legislatif (Pileg) 2009 hanya sekitar 2,5 persen, dan oleh banyak pihak dianggap melecehkan PG.
Bermitra dengan Penghina
Zainal Bintang lalu mempertanyakan masa depan, kebersamaan, PG dengan PD, jika masih ada ulah seperti Ahmad Mubarok yang dengan arogannya seolah-olah telah merasa sebagai partai terbesar, sehingga menyepelekan semua kompetitor.
"Jika memang mau yang terbaik ke depan, maka tidak ada jalan lain, yakni, pak Susilo Bambang Yudhoyono yang saya lihat terpaksa harus selalu mengambil alih otoritas DPP PD untuk tampil membela partainya, yaitu, harus minta maaf. Karena apa, karena beliau sendiri yang bilang, Partai Golkar adalah mitra termaik Demokrat," tandasnya.
Jika tidak ada kata permintaan maaf, ujarnya, tentu akan tertutup jalan bagi PG untuk bermitra dengan kaum penghina.
"Masakan kita harus bermitra dengan partai yang telah menghina kita. Di mana aturannya begitu? Makanya, wahai kader sejati Partai Golkar, mari kita tegakkan harkat dan martabat partai ini," seru Zainal Bintang.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono sendiri, selaku Ketua Dewan Pertimbangan PD, tidak pernah menyatakan permohonan maaf atas sikap, anak buahnya, itu.
Dalam keterangan pers mendadak usai pernyataan Ahmad Mubarok, Susilo Bambang Yudhoyono hanya mengatakan, partainya memiliki hubungan kekeluargaan yang baik dengan Partai Golkar (PG). "Saya pribadi juga memiliki hubungan yang baik dengan PG yang merupakan partai senior," katanya.
Karena itu, menurutnya, ia telah menegur Ahmad Mubarok yang mengeluarkan pernyataan berisi, PG hanya hanya dapat 2,5 persen suara pada Pemilu 2009 ini.
Teguran itu dilakukannya, karena Ahmad Mubarok dianggap telah mengeluarkan pernyataan di luar pengetahuan PD.
Dalam kaitan itu pula, Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, PD tak pernah berniat melecehkan PG.
Karena itu, Susilo Bambang Yudhoyono meminta kader-kadernya agar cermat dalam membuat pernyataan sembari menjaga persahabatan dengan PG. (nataraNEWS)(*)
Pemberitaan diatas mengingatkan pada saya tentang :
Mulutmu adalah Harimaumu" itulah salah satu kata-kata bijak yang dari kecil saya atau anda sudah mendengarnya ternyata itu bukan sekedar kata-kata tanpa HIKMAH, bahkan ALLAH SWT. telah menyampaikan ribuan tahun lalu melalui alqur'an dalam surat Qaaf : 18
"Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir".
atau
Rassulullah Saw, bersabda " Adakalanya seorang hamba mengucapkan kalimat yang menyebabkan dia tergelincir kedalam neraka yang dalmnya sejauh antara timur dan barat" (H.R.Muttafaq 'Alaih).
Jika kita mau mengikutinya uacapan kita tidak menjadi bencana buat kita atau orang lain.
Mengamati saat ini apalagi mendekati PEMILU seperti sekarang ini para partai politik terlena dan asyik saling serang, dan berpolemik yang biasanya mengkambinghitamkan "itulah Demokrasi" namun kalo benar mereka hebat dan tangguh dalam berdebat dan ingin membudayakan pendidikan demokrasi kenapa sampai ada yang "MENYAKITI DAN DISAKITI" ("SAKIT HATI").
TERNYATA ANGKA UMUR YANG semakin banyak tidak menjamin seseorang bijaksanaan dan tidak berbuat dosa.
bapak-bapak Anda tidak perlu khawatir!!.
tetap berbuat baiklah mudah-mudahan rakyat memilihmu!!, rakyat juga pandai menilai kinerjamu!!.
GOLKAR VS Partai DEMOKRAT
gonjang-ganjing aroma ketidak harmonisan antara parpol mulai terjadi salah satunya antara GOLKAR dengan Partai Demokrat belakangan ini diekspos oleh media masa. Kalaulah ada kata-kata dari fungsionaris parpol tertentu itukan wajar semua orang berhak berbicara (dilindungi undang-undang kok!!) namun wajib berdasarkan fakta jangan hanya anasir-anasir politik praktis saja, dari hasil survei pun itu belum bisa dijadikan landasan KONGKRIT.
pandai-pandailah memilah, ucapan pribadi bukan/belum tentu telah mewakili institusi atau kelompoknya, meskipun masuk TV, terkecuali ada hasil secara tertulis dan hasil musyawarah yang legal, ucapan pribadi adalah tanggung jawab si pengucapnya sendiri (masak anda tidak tahu sih...!).
Hilangkan ketakutanmu, buang jauh-jauh kepanikanmu, dan redakan kemarahanmu!
saya percaya anda menginginkan keadaan negara lebih baik, sama seperti jutaan rakyat indonesia yang menginginkan Indonesia lebih bisa sejahtera, janganlah kita berkotak-kotak, rakyat Indonesia sudah pernah merasakan kinerja kalian, kalaulah dahulu partai anda ada yang kurang baik perbaikilah, kalo dahulu partai anda belum bisa memberikan KEADILAN bagi rakyat, maka berikanlah keadilan itu! (anda senang rakyat senang ). tidak ada yang kekal didunia ini, semua bisa berubah partaimu itupun tidak bisa menolongmu kalo nyawamu lepas dari ragamu.
diceritakan dari umar ra : bahwa ia masuk kedalam rumah Rasulullah, lalu didapati Rasul menangis, kemudian umar bertanya, "apakah yang menyebabkan engkau menangis ?".
Rasulullah Saw bersabda " Jibril as. memberitahukan kepadaku bahwasannya Allah SWT. malu untuk menyiksa seseorang yang BER-UBAN (SUDAH TUA), AKAN TETAPI mengapa orang yang sudah tua TIDAK MALU kepada ALLAH untuk berbuat dosa sesudah beruban."
dari riwayat diatas merenunglah kita, sadari,dan berkacalah!!
berjuanglah dengan kemampuannmu, jangan dengan hawa nafsumu, kasihan saudara-saudaramu masih banyak yang tidak bisa makan 2x sehari .(mrprab)
COPYRIGHT © 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar