Bisnis Online Indonesia 100%FREE!!

Sabtu, 07 Februari 2009

Pencopotan Kapoltabes Medan


Medan - Kepala Kepolisian Kota Besar (Kapoltabes) Medan Komisaris Besar Polisi Aton Suhartono, berusaha tetap tersenyum. Kalau boleh memilih, Aton sebenarnya berharap cukup dia saja yang dicopot.
"Saya yang bertanggung jawab, saya menerima resikonya," kata Aton kepada wartawan di Medan, Jumat (6/2/2009).
Aton menjelaskan dia yang bertanggung jawab dalam aspek pengamanan di Medan, dan dia juga yang berada di lapangan. Karena itu dia menilai dirinya adalah yang paling bertanggung jawab.
Pencopotan Aton merupakan kebijakan Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri, terkait kerusuhan aksi demonstrasi di Gedung DPRD Sumut Jl Imam Bonjol, Medan, Selasa (3/2/2009).

Ihwal pencopotan itu sudah didengung-dengungkan sejumlah kalangan di Sumut dan Jakarta. Polisi dianggap lalai mengamankan aksi demonstrasi tersebut hingga Ketua DPRD Sumut Abdul Aziz Angkat meninggal dunia setelah dipukuli demonstran. Kapolri kemudian menurunkan Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Komjen Pol Jusuf Manggabarani ke Medan.
Sehari setelah Irwasum pulang ke Jakarta, berita pencopotan itu diumumkan Kapolri. Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Abubakar Nataprawira menyatakan, Aton akan digantikan AKBP Imam Margono, Kapuslatkor Brimob Polri yang pernah bertugas sebagai Kapolres Asahan, Sumut. Sementara Aton akan menjadi Pamen Denmabes Polri.
Jauh sebelum kasus demonstrasi ini terjadi, ihwal kesediaan untuk dicopot dari jabatan sudah disampaikan Aton Suhartono pada hari pertama dia menjabat sebagai Kapoltabes Medan pada 2 September 2008. Dia menggantikan Kombes Pol Bambang Sukamto. Waktu itu Kapolda Sumut Nanan Soekarna yang mengambil sumpah jabatan.
Usai serah terima jabatan, kepada wartawan Aton menyampaikan, "Jika saya gagal dalam mengemban tugas sebagai kapoltabes, maka saya bersedia dicopot kapan saja." ujarnya.
Setelah empat bulan bertugas, Aton mendapat batu sandungan. Aksi demonstrasi yang ricuh itu membuat Aton jadi bulan-bulanan pemberitaan karena dianggap lalai. Dia dituntut mundur dari jabatan. Sekali lagi Aton menyampaikan kesediaan untuk mundur.

"Jabatan amanah dari Allah, saya siap mundur atau dicopot," katanya saat menerima pengunjuk rasa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Medan, Rabu (4/2/2009).
Kini, kesediaan itu kembali diucapkan. "Saya terima dicopot, saya tidak kecewa," katanya.Aton Suhartono lahir di Bandung, pada 3 Mei 1962. Seluruh pendidikan SD, SMP dan SMA berlangsung di Bandung. Aton masuk Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1983 dan lulus tahun 1987.
Tugas pertamanya setelah lulus Akpol dijalaninya di Kalimantan Barat. Setelah menyelesaikan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Aton ditempatkan sebagai Kasat Lantas di Bogor, dan Banten. Menjadi Wakapolres setelah lulus Sespim di Kalimantan Timur. Setelah itu menjabat Wakil Direktur Lantas Polda Jawa Timur dan dipromosikan sebagai Kapoltabes Medan.
(rul/rdf)
( Nabil putri sumber DETIk.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kebanjiran Dollar!!

PayPal Solusion

Solution Graphics

Very Recommend!!

paidthefastest (recomend)

Rasakan dapet duit dari sini

ist's true

internet marketing

TextLinkAds

Daftar ke PayPal

Daftar ke PayPal dan langsung menerima pembayaran kartu kredit.

JOB&BISNIS Headline Animator

NABILA PUTRI Blog Headline Animator